SEJARAH FILSAFAT
A. Pengertian Filsafat
Secara umum, filsafat
biasanya di pahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai
landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat
ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan okyek khusus yaitu ilmu pengetahuan dan sudah memiliki
sifat dan karakter hamper sama dengan filsafat pada umumnya. Sementara sebagai
landasan filosofis bagiproses keilmuan dan merupakan krangka dasar dari proses
keilmuan itu sendiri. Artinya filsafat itu mecakup makna yang mengarahkan
kepada penelaahan secara ilmiah sebagai smber pengetahuan dan ilmu.
Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik.
B. Sejarah Perkembangan Filsafat
Zaman Yunani Kuno (6 SM- 6 M)
Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang ditandai oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran setiap gejala alam. Filsafat Yunani yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang kejadian dan asal usul alam semesta, dan itu berarti dimulainya tahap rasionalisasi pemikiran manusia tentang alam semesta. Cara berpikir ini berlangsung sampai abad ke-6 SM. Sedangkan sejak abad ke-6 SM orang mulai mencari jawaban rasional tentang asal usul dan kejadian alam semesta.
Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan mitos belaka. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Filosof yang mengembangkan filasfat pada zaman Yunani yang begitu ramai dipersoalkan sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan Socrates dengan mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa berfilsafat artinya mencari kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat dimengerti bahwa mencari kebenaran itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu dialog.
Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384 SM-322 SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab objek yang diselidiki. Kekurangan utama para filosof sebelumnya adalah mereka tidak memeriksa semua penyebabnya.
Zaman
Pertengahan (6 M- 16 M)
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat tidak berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati.
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode yaitu: periode Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
Pada
periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan
filsafatnya Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada
orang-orang barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir
Islam yang lain (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali,
dan lain-lain.
Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof Eropa yang menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa Eropa tidak mengakui atas peranan ahli pikir Islam yang mengantarkam kemoderenan bangsa Barat.
Pada masa ini Scholastik Kristen, kekuasaan agama masih begitu berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya tren perbudakan membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang berada di gereja saja, karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan urusan melayani orang lain, daripada memikirkan hal- hal yang tidak mengenyangkan seperti filsafat. Pada masa inilah perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan sangat buruk.Karena pihak gereja membatasi dan melarang para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan dan filsafat tidak berkembang.
Zaman
Renaisans (14 M-16 M)
Renaisans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang seni lukis, patung, arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman renaisans terkenal dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir.
Pada zaman ini, manusia mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membatasi manusia dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan. Proses melahirkan kembali ini terjadi pada abad ke-15 dan 16. Dan, yang melahirkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi kuno ini adalah orang-orang yang biasa disebut kaum humanis.
Renainssans
dianggap sebagai masa peralihan dari Abad Pertengahan ke zaman Modern. Dengan
demikian, ia memiliki unsur-unsur abad pertengahan dan modern, unsur-unsur
keagamaan dan profance, otoriter dan individualistis. Tetapi ini semua tak
berarti pengingkaran bahwa Renaisans umumnya dianggap sebagai suatu titik
peralihan di dalam sejaeah kebudayaan barat.
Pada saat ini manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu terlihat secara nyata dalam karya-karya seniman zaman renaisans seperti Donatello, Botticelli, Michelangelo (1475-1564), Raphael (1483-1520, Perugino (1446-1526, dan Leonardo da Vinci (1452-1592). Sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan terdapat beberapa tokoh hebat antara lain Nicolaus Copernicus (1478-1543), Andreas Vasalius (1514-1564), Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler (1571-1642), dan Francis Bacon (1561-1632).
Bangsawan Inggris yang meletakkan dasar filosofis untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dengan mengarang suatu maha karya yang bermaksud menggantikan teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam bukunya Novum Organon.
Zaman Modern (17 M- 20 M)
Setelah zaman renaisans yaitu zaman pencerahan atau zaman modern. Zaman Pencerahan (Inggris: Enlightenment) berlangsung dari abad ke-17 hingga ke-20 M. Di zaman ini terdapat peristiwa penting, yaitu revolusi di Inggris dan Perancis. Orang-orang yang hidup di zaman ini memiliki keyakinan bahwa mereka mempunyai masa depan yang cerah dan bercahaya berkat rasio mereka sendiri.
Sebelumnya, orang lebih suka berpaut pada otoritas lain di luar dirinya, seperti otoritas gereja, kitab suci, para ahli, dan negara. Oleh karena itu, semboyan zaman pencerahan adalah Sapere aude (beranilah berpikir sendiri).
Dengan semboyan itu, manusia di zaman pencerahan semakin bersemangat untuk menemukan hal-hal baru. Mereka memanfaatkan akal mereka semaksimal mungkin untuk menggapai perubahan, kemajuan, pertumbuhan, pembangunan, peradaban, reformasi, bahkan revolusi.